Jumat, 19 November 2010

tugas fisika tentang thermodinamika

THERMODINAMIKA


Oleh:
Gita Opira
Hardi Nofrian
Hayatul Husna
M.Yasir Habibi
Khairul
( D-111 Keperawatan 1B)





Dosen Pembimbing:
Drs. Mulyadi, M.Si. Dt Basa




Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis
Bukittinggi
2010/2011
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum. W. W.

Alhamdulillah, puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan kesempatan dan pemikiran kepada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Bahan untuk makalah ini diambil dari internet dan sebahagian diambil dari buku.

Penulisan dan penggunaan kata-kata sangat sederhana sehingga memudahkan pengguna atau pembaca untuk memahaminya.

Penulis dengan penuh kerendahan hati mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada bapak, dan teman-teman seperjuangan yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Akhirnya, sesuai dengan pepatah “tak ada gading yang tak retak”. Penulis mengharapkan kritik dan saran, khususnya dari teman, dan Dosen yang membimbing mata kuliah Fisika Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT.


Bukittinggi, Oktober 2010



Penulis









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………. 3
BAB11 TERMODINAMIKA
2.1 Hukum-hukum termodinamika dan metabolisme …………………… 4
2.1.1 Termometrik .............................................................................. 5
2.2 Persamaan energi termodinamika......................................................... 11
2.3 Metabolisme, keseimbangan energi dan pengaturan suhu.................... 16
2.4 Perpindahan panas................................................................................. 20
2.5 Energi panas pada kedokteran............................................................... 22
2.5.1 Efek Panas................................................................................... 22
2.5.2 Penggunaan energi panas pada pengobatan............................... 22
2.6 Energi dingin dalam kedokteran........................................................... 23
2.7 Termografi............................................................................................ 23
2.8 Contoh soal termodinamika.................................................................. 24

BAB 111 PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….. 27
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 26













BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal ( yang berkenaan dengan panas) dan dinamika ( yang berkenaan dengan pergerakan ). Jadi termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang enersi yang berubah-rubah karena pergiliran panas dan usaha yang dilakukan.
Misalnya suatu benda dinaikkan suhunya maka timbul pemuaian dan pnyusutan, pada termo elemen akan membangkitkan gaya gerak listrik. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang mengalami perpidahan yang mengakibatkan terlaksanya suatu usaha.

1.2 Tujuan Pembahasan
Tujuan membuat makalah ini adalah agar seorang perawat dapat memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan ilmu fisika tentang thermodinamika ini.

1.3 Rumusan Masalah
• Apakah pengertian dari termodinamika ?
• Apakah yang dimaksud dengan termometrik?
• Apa sajakah macam-macam dari termometer?
• Apa sajakah hukum-hukum thermodinamika?
• Bagaimana pengaturan suhu tubuh?
• Bagaimana pengantaran panas?
• Apakah yang dimaksug dengan termografi dan hal yang berkaitan dengan termografi?








BAB 11
PEMBAHASAN
(THERMODINAMIKA)

2.1 Hukum Thermodinamika dan Metabolisme
Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal ( yang berkenaan dengan panas) dan dinamika ( yang berkenaan dengan pergerakan ). Jadi termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang enersi yang berubah-rubah karena pergiliran panas dan usaha yang dilakukan.
Misalnya suatu benda dinaikkan suhunya maka timbul pemuaian dan pnyusutan, pada termo elemen akan membangkitkan gaya gerak listrik. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang mengalami perpidahan yang mengakibatkan terlaksanya suatu usaha.
Dengan demikian thermodinamika merupakan akar dari beberapa cabang ilmu fisika.dalam mempelajari ilmu termodinamika bukanhanya fenomena suhu tetapi juga tuntunan logika, sifat gas, larutan zat padat dan reaksi kimia.

2.1.1 TERMOMETRIK
Mengetahui panas dinginnya suatu zat dengan mempergunakan indra peraba merupakan penilaian yang subjektif serta tidak ilmiah. Pengamatan secara itu disebut pengamatan yang kwalitatif yang justru dapat menyesatkan. Justru itulah diperlukan alat pengukuran agar hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.contohnya dengan menggunakan thermometer.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.

Ada bermacam-macam termometer menurut cara kerjanya:
 Termometer raksa
 Termokopel
 Termometer inframerah
 Termometer Galileo
 Termistor
 Termometer bimetal mekanik
 Sensor suhu bandgap silikon
 merkuri termo
 Termometer alkohol
2.1 HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:
 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.
 Hukum Pertama Termodinamika
Hukum I Termodinamika

Kerja dilakukan saat seseorang beraktivitas seperti bekerja, berjalan, berolah raga, mengangkat beban yang berat. Kerja membutuhkan energi. Energi juga dibutuhkan untuk pertumbuhan sel, untuk menggantikan sel-sel lama yang tua dan sudah rusak. Proses perubahan energi dalam mahluk hidup atau organisme diseu=but metabolisme.


ΔU = Q – W

Kerja yang dilakukan oleh tubuh manusia, umumnya ditandai dengan penurunan energi dalam tubuh juga temperatur tubuh. Untuk mencapai kesetimbangan ada energi yang perlu ditambahi atau dikurangi. Energi dalam tubuh Q tidak hanya diberikan kepada organisme, karena subu tubuh biasanya lebih tinggi maka kalor Q dari tubuh akan bergerak ke luar menuju lingkungan. Energi dalam tubuh bersumber dari makanan (energi potensial kimia).
Pada sistem tertutup, energi dalam hanya berubah dalam bentuk aliran kalor atau kerja yang dilakukan. Pada sistem terbuka, (seperti hewan) energi dalam dapat mengalir ke luar dan ke dalam sistem. Kecepatan metabolisme adalah kecepatan di mana energi dalam di ubah di dalam sistem (tubuh). Kecepatan ini dinyatakan dalam watt atau kkal/jam.
Untuk manusia dengan massa tubuh rata-rata 65 kilogram berikut tabel kecepatan metabolisme :

Kegiatan Kecepatan metabolisme
(perkiraan pendekatan)
Kkal/jam Watt
Tidur 60 70
Duduk tegak, bekerja di meja, bersantai 100 115
Kegiatan ringan (makan, berpakaian, pekerjaan rumah tangga) 230
Kegiatan sedang (bermain tenis, berjalan) 400 460
Berlari (15 km/jam) 1000 1150
Bersepeda (balap sepeda) 1100 1270


Contoh Kasus :
Berapa besar energi yang diubah dalam 24 jam oleh seseorang yang massanya 65 kg dengan menghabiskan waktu 8 jam untuk tidur, 1 jam melakukan pekerjaan fisik sedang, 4 jam kegiatan ringan, 11 jam bekerja di meja atau bersantai ?

Penyelesaian :
Dalam 1 jam ada 3600 detik, maka energi totalnya adalah :
Q total = { 8 jam x 70 J/s + 1 jam x 460 J/s + 4 jam x 230 J + 11 jam x 115 J/s} x 3600 s
Q total = 1,15 x 107 joule
Karena 1 kkal = 4,19 x 103 joule, maka 1,15 x 107 joule = 2800 kkal.

Catatan : orang ini memerlukan asupan makanan dengan nilai energi total 2800 kkal atau jika orang ini ingin menurunkan massa badan harus mengurangi energi sebesar 2800 kkal dan sebaliknya jika ingin menambah berat badan.
Kapasitas Panas & Panas Jenis
• Kapasitas panas suatu zat  banyaknya panas yg diperlukan utk menaikkan suhu zat itu dg 1 K
• Jika suhu zat itu naik dg dT dan kapasitas panas jenis itu C  panas yg diperlukan
d’Q = C dT
• Jadi kapasitas panas zat itu 
C = d’Q/dT
• Pada umumnya kapasitas panas C berubah dg suhu T, C fungsi T
• Berarti kenaikan suhu dari 273 K menjadu 274 K diperlukan panas yg berbeda dg kenaikan dari 300 K ke 301 K. Kapasitas rata-rata dpt dirumuskan

Kapasitas Panas & Panas Jenis
• ....
• Sistem yg mempunyai kapasitas panas sanagt besar yg walaupun ada panas yg keluar / masuk sistem, tetapi fluktuasi suhunya kecil /relatif tidak berubah dsb reservoir panas
Panas Transformasi
 Entalpi
Bentuk Umum Hukum Pertama
• Hukum pertama termodinamika dapat dirumuskan sbg ∆U = Q – W
• ∆U  perubahan tenaga dakhil sistem
• Q  panas yg masuk/keluar dari sistem
• W  Usaha yg dilakukan thp sistem
• Tenaga dakhil  jumlah tenaga kinetik dan tenaga potensial molekul-molekulnya (pada gas sempurna molekulnya tdk tarik-menarik)
• Perumusan di atas tdk meninjau kemungkinan sistem yg bergerak nisbi thp lingkungan
Bentuk Umum Hukum Pertama
• Mekanika  ∆Ek = W (tenaga kinetik benda = usaha yg dilakukan thp sistem)
• Termodinamika  W-nya (-)  ∆Ek = -W
• Pada suatu proses, tenaga kinetik maupun tenaga dakhil dapat berubah yg disebabkan oleh arus panas ataupun usaha
• Sehingga hukum pertama dapat ditulis :

• Wt  Usaha total (usaha sistem sendiri, juga gaya-gaya yg lain
• Usaha tersebut karena gaya konservatif maupun nonkonservatif
 Wt = Wk + Wnk
Bentuk Umum Hukum Pertama
• Rumus hukum pertama termodinamika menjadi
• Menurut mekanika besar usaha oleh gaya konservatif, misalnya gaya gravitasi Wk = -∆Ep, pada termodinamika menjadi Wk = ∆Ep
• Jika Wk dalam pers. 4-47 dibawa ke ruas kiri hasilnya adalah



 Hukum II Termodinamika

Pernyataan RJE Clausius (1822-1888) :
Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas menuju benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas.

Pernyataan di atas kemudian dikembangkan menjadi mesin kalor yaitu alat yang mengubah energi termal menjadi kerja mekanik, seperti mesin uap dan mesin mobil.
Mesin nyata menggunakan mesin Carnot dapat mencapai efisiensi 60% – 80%.

Pernyataan Kelvin-Planck :
Tidak ada alat yang efek tunggalnya untuk mengubah sejumlah kalor menjadi kerja seluruhnya.
(tidak ada mesin yang sempurna efisiensi 100%) = kontradiksi terjadi pada mesin kapal, jika mesin kapal tidak memerlukan reservoar temperatur rendah untuk tempat pembuangan kalor, kapal tersebut dapat berlayar melintasi samudra dengan menggunakan sumber energi dalam dari air laut.

Mesin Pendingin

Cp =
Q = kalor yang diserap (dari tandon rendah)
W = usaha yang dilakukan mesin pendingin

QH – QL = W, QH = kalor yang dilepaskan ke tandon tinggi
W adalah kerja untuk memindahkan kalor dari tandon rendah ke tandon tinggi.

Pernyataan Clusius dan Kelvin-Planck
ttg Hukum Kedua
 Perubahan entropi total ini negatif karena T1  Berarti entropi menurun,  menurut hukum kedua proses tsb tdk dapat terjadi
 Pada refrigerator arus panas mengalir dari reservoir suhu rendah ke suhu tinggi, tetapi arus panas tidak sama besar
 Pada proses tsb, Panas yg dihasilkan bukan satu-satunya produk, masih ada usaha yg dilakukan pada mesin
 Pernyataan Kelvin-Planck tentang hukum kedua  suatu proses siklis tidak mungkin terjadi bila satu-satunya hasil adalah arus panas Q yang mengalir keluar dari suatu reservoir pada suhu tertentu dan seluruhnya dapat diubah menjadi usaha mekanik
 Proses tsb tidak bertentangan dg hukum pertama, tetapi bertentangan dg hukum kedua












 Andaikan proses tersebut berlangsung, reservoir
mengalami penurunan entropi sebesar dan tidak
ada kompensasi kenaikan entropi pada sistem lain
 Kesimpulannya à proses itu tidak mungkin terjadi
 Pada mesin pemanas à besar usaha tidak = seluruh arus panas, disamping itu ada sejumlah panas yg masuk ke dalam sistem (reservoir) kedua





 Hukum ketiga Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.
2.2 PERSAMAAN ENERGI TERMODINAMIKA

Hukum Gas
• Prinsip pemuaian tidak mampu menjelaskan ekspansi gas
– Ketika gas memuai akan mengisi ruangan
– Volume gas juga tergantung pada tekanan
• Perlu mencari hubungan antara volume, tekanan, temperatur dan massa  Persamaan Keadaan
• Ketika keadaan sistem berubah  akan menunggu sampai terjadi keadaan setimbang



Proses siklis
 Usaha yang dilakukan dan panas yang diberikan hanyalah tergantung pada bagaimana sebuah sistem berubah dari satu keadaan ke keadaan lain, tetapi perubahan energi internal tidak bersifat demikian
 WAB = P(VB – VA) = 2 L.atm
 WCD = P(VD-VC) = -1 L.atm
 Usaha neto = WAB – WCD = 1 L.atm
 Jika energi internal konstan maka harus ditambahkan panas sebesar 1 L.atm



















Proses Isotermal
• Misalkan suatu gas ideal berada pada kontainer dengan piston yang bebas bergerak
– Saat awal keadaan sistem (gas) pada titik A
– Ketika Q diberikan pada sistem  terjadi ekspansi ke B
– Temperatur (T) dan massa gas (m) konstan selama proses



Proses Adiabatik
• Selama proses tidak terjadi transfer panas yang masuk atau keluar sistem
• Perbedaan Diagram PV untuk gas Ideal antara proses adiabtik ( 1 – 2 ) dan isotermal












2.3 METABOLISME, KESEIMBANGAN ENERGI DAN PENGATURAN SUHU

Definisi Metabolisme
Metabolisme didefinisikan sebagai total keseluruhan jenis reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.

Katobolisme
Adalah bagian dari metabolisme yang memecah/menguraikan molekul-molekul besar, dan komplek menjadi lebih kecil, lebih sederhana.
Proses ini terjadi pada digesti, pengambilan gugus hidrogen (dehidrogenasi), gugus karboksil (dekarboksilasi) dan gugus asam amino (deaminasi), oksidasi.

Anabolisme
Adalah bagian dari metabolisme yang menyintesis molekul-molekul yg lebih besar, lebih kompleks, dari molekul kecil dan bahan-bahan yg lebih sederhana.
Contoh anabolisme adalah sintesis glikogen dari glukosa, protein dari asam amino, lemak dari gliserol dan asam lemak, pembentukan antibodi dan enzim.

Adenosin Trifosfat (ATP) Sebagai “aliran energi” dalam metabolisme. Glikogenesis dan Glikogenolisis ATP mengandung energi untuk Membangkitkan sintesis komponen selular sintesisPembentukan ikatan peptida antar asam amino protein Sintesis glukosa dari asam laktat
Sintesis asam lemak dari asetil koenzim A Sintesis kolesterol, fosfolipid, hormon, ureum
Membangkitkan kontraksi otot Ingat fisiologi otot Membangkitkan transpor aktif melewati membrane Ingat kembali fisiologi saraf dan ginjal

Jadi sudah Jelas !
ATP merupakan bahan bakar siap pakai untuk sel-sel tubuh
Terdapat keseimbang pembentukan dan penggunaan ATP

Catatan :
Untuk keseimbangan ATP, sel juga mempunyai fosfokreatin

Fosfokreatin
Merupakan cadangan penyuplai fosfat untuk ATP. Jumlahnya di dalam sel 3-8 kali lebih banyak dibanding ATP.Fosfokreatin+ ADP ATP+Kreatin,Pengaturan Pelepasan Energi, Jika semua energi yg ada dalam makanan keluar dalam waktu yg terlalu singkat atau bersamaan !
Yg terjadi adalah ledakan Hukum Kekekalan Energi Ingat teori enstein E=mc2
Energi makanan yg dikatabolisme dalam tubuh
= energi yg dikeluarkan ketika makanan itu dibakar/dioksidasi di luar tubuh

Energi Makanan dalam Tubuh
Output energi dari makanan
=energi untuk kerja tubuh + simpanan energi + Panas Agar tidak meledak Kecepatan reaksi diatur oleh enzim yg mengkatalisis Pengaturan konsentrasi substrat Adanya rangkaian reaksi Batasan konsntrasi ADP dan ATP Standar Satuan Energi kalori (kal) /Satuan standar energi panas calorie (cal) 1 kilokalori (kkal/kcal/K) = 1000 kalori (kal/cal/k)

untuk mengukur derajat energi
Direct calorimetry
Mengukur energi yg dihasilkan dari pembakaran/oksidasi bahan makanan,
untuk manusia sulit dilakukan
bombAlatnya calorimeter
Protein = 5,3 kcal/g (dalam tubuh 4,1 kcal/g, krn proses oksidasinya tidak lengkap)
Karbohidrat = 4,1 kcal/g
Lemak = 9,3 kcal/g
Indirect calorimetry
Untuk mengukur produksi energi
bisa diketahui dng menghitung bahan2 hasil oksidasi biologis, seperti CO2; H2O ; menghitung hasil katabolisme protein atau menghitung kebutuhan O2 relatif lebih mudah menghitung O2 yang dibutuhkan Pasien diletakkan di ruangan terisolasi saat melakukan berbagai kegiatan dan dihitung produksi energinya Panas adalah produk akhir dari hampir semua pelepasan energi dalam tubuh Tidak semua energi dalam makanan dirubah mjd ATP Sebagian dirubah menjadi panas (35%).
Dari ATP pun sebagian masih menjadi panas ketika digunakan sistim fungsional sistimDari makanan fungsional; energi yg digunakan tidak lebih dari 27 % Faktor-faktor yg mempengaruhi kecepatan metabolisme Faktor yg jg meningkatkan aktivitas kimia dlm sel Kebutuhan energi u aktivitas minimal Seorang pria dng BB 70 kg
berbaring sepanjang hari + 1650 kal
duduk sepanjang hari + 2000-2250 kal
Kerja
Energi naik tangga + 17 kali berbaring
Spesific Dynamic Action (SDA)
Naknya metabolisme krn proses pencernaan/makan (terutama protein, naik 30 %, dibanding karbohidrat 4%)

Usia
Anak-anak lebih cepat dari dewasa (hampir 2 kali lipat)
Hormon Tiroid
Sekresi maksimal, menaikkan 50-100%
Kehilangan total, menurunkan 40-60%
Rangsangan Simpatis
glikogenolisis sel hati,Pelepasan hormon epinefrin/norepinefrin otot, pelepasan panas sel lemak coklat pada bayi
Hormon kelamin pria
10-15% dari wanita
Hormon pertumbuhan
Metabolisme seluler naik 15-20%

Demam
Dengan penyebab apapun, menaikkan 120% tiap 10 derajat C Iklim 10-20% lebih rendah di daerah tropis, dibanding kutub utara (perbedaan sekresi tiroid, hipertiroid banyak di kutub)
Tidur Menurun 10-15% (penurunan tonus otot dan saraf simpatis) Malnutrisi Menurunkan 20-30%

Metabolisme Basal
Metode membandingkan kecepatan metabolisme antara individu kec. Pemakaian energi selama istirahatKeadaan basal absolut, tapi dlm keadaan terbangun. orang itu tdk boleh makan 12 jam terakhir Setelah tidur penuh di malam hari Tidak melakukan pekerjaan berat selama bbrp jam sebelumnya Semua faktor fisik dan psikis dihilangkan Suhu kamar menyenangkan berkisar 68-80 F/ 20-26,6 C.

Menghitung kebutuhan O2 dengan metabolator
Nilainya berkisar Laki2 dewasa60 kal per jam 53 perempuan dewasakal per jam
Kecepatan metabolisme basal kira2 sebanding dengan luas permukaan tubuh
Luas permukaan tubuh dihitung dengan tabel TB & BB
Batas atas 25 %; batas bawah 15%
Sampai tua relatif tidak berubah (variasi 5-10%)
Metabolisme glukosa

Siklus krebs
Electron Transport System (ETS)

Fosforilasi Oksidatif
Rangkuman Pembentukan ATP
secara sederhana
C6H12O6 + O6 + 36 ADP + 36 PO4
6CO2 + 6H2O + 36 ATP + Heat

Metabolisme Lipid
Metabolisme Asam Amino
Metabolisme Lipid dan Protein

2.4 PERPINDAHAN PANAS
Perpindahan panas, juga dikenal sebagai aliran panas, pertukaran panas, atau transfer energi panas adalah gerakan panas dari satu tempat ke tempat lain. Ketika suatu objek pada berbeda temperatur dari sekitarnya, terjadi perpindahan panas sehingga tubuh dan sekitarnya mencapai suhu yang sama pada kesetimbangan termal . perpindahan panas spontan tersebut selalu terjadi dari daerah bersuhu tinggi ke wilayah lain di suhu yang lebih rendah seperti yang disyaratkan oleh hukum kedua termodinamika .
Dalam rekayasa, energi transfer oleh panas antara obyek diklasifikasikan sebagai konduksi panas , juga disebut difusi, dari dua objek dalam kontak, oleh fluida konveksi , yang merupakan campuran fluida daerah dingin dan panas, dan radiasi termal , transmisi elektromagnetik radiasi dijelaskan oleh benda hitam teori. [1] Namun, para insinyur juga mempertimbangkan transfer massa yang berbeda spesies kimia, baik dingin atau panas, untuk mencapai transfer panas.
Ada sejumlah mode yang berbeda, atau fundamental, perpindahan panas:
• Konduksi atau difusi: Transfer energi antara objek dalam kontak fisik
• Konveksi: Transfer energi antara objek dan lingkungannya, karena gerakan fluida
• Radiasi: Transfer energi dari atau ke tubuh dengan emisi atau penyerapan radiasi elektromagnetik
• Transfer Massa: Gerakan benda fisik merupakan pergerakan energi internal





Radiasi
Sebuah batang besi panas merah dari mana perpindahan panas ke lingkungan sekitarnya akan terutama melalui radiasi .
Thermal radiasi adalah perpindahan energi panas melalui ruang kosong oleh gelombang elektromagnetik . Semua benda dengan suhu di atas nol absolut memancarkan energi. menengah Tidak perlu untuk radiasi terjadi, karena ditransfer oleh gelombang elektromagnetik; radiasi berlangsung bahkan di dalam dan melalui yang sempurna vakum . Sebagai contoh, energi dari Matahari berjalan melalui ruang vakum sebelum pemanasan bumi. Radiasi adalah satu-satunya bentuk perpindahan panas yang dapat terjadi dalam ketiadaan segala bentuk media (yaitu, melalui vakum).

konduksi
Api uji digunakan untuk menguji perpindahan kalor melalui firestops dan penetrants digunakan dalam konstruksi listing dan menggunakan persetujuan dan kepatuhan .
Pada skala mikroskopik, konduksi panas terjadi sebagai panas, cepat bergerak atau bergetar atom dan molekul berinteraksi dengan tetangga atom dan molekul, memindahkan beberapa energi (panas) ini atom tetangga. Dengan kata lain, panas dipindahkan oleh konduksi ketika atom berdekatan bergetar terhadap satu sama lain, atau memindahkan elektron dari satu atom yang lain. Konduksi adalah cara yang paling signifikan perpindahan panas dalam padat atau antara objek padat di kontak termal . Cairan (dan terutama gas) kurang konduktif. konduktansi menghubungi Thermal adalah studi konduksi panas di antara tubuh padat dalam kontak.

Konveksi
perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain oleh pergerakan cairan. Kehadiran gerakan massal cairan meningkatkan perpindahan panas antara permukaan padat dan fluida. [3] Konveksi biasanya merupakan bentuk dominan perpindahan panas dalam cairan dan gas. Meskipun sering dibahas sebagai metode ketiga perpindahan panas, konveksi benar-benar menggambarkan efek gabungan dari konduksi dan aliran fluida.
2.5 ENERGI PANAS PADA KEDOKTERAN
Sejak dahulu energi panas banyak digunakan contohnya untuk memijat, pengobatan nyeri yang disebabkan oleh reumatik, dll
2.5.1 EFEK PANAS
 Fisik menyebabkan pemuaian kesegala zat. Baik zat padat,cair dan gas.
 Kimia menyebabkan peningkatan suhu tubuh.
 Biologis menyebabkan contohnya peningkatan sel darah putih, dll
2.5.2 PENGGUNAAN ENERGI PANAS DALAM PENGOBATAN
Dengan menggunakan metoda sebagai berikut:
 Konduksi Yang tergantung pada luas daerah, perbedaan temperatur, lamanya, dan material konduksi panas.dengan menggunakan handuk panas, mandi uap, lumpur, dll
 Radiasi untuk pemanasan permukaan tubuh.yang terdiri dari lelectric fire dan infra merah
 Elektromagnetis dengan menggunakan gelombang pendek dan mikro.



2.6 ENERGI DINGIN DALAM KEDOKTERAN
Menimbulkan banyak efek yakni:
 Krioadesi
 Krionekresis
 Efek homeostati dan
 Anastesia

2.7 TERMOGRAFI
termografi Inframerah, thermal imaging, dan video termal adalah contoh inframerah ilmu pencitraan . kamera pencitraan termal mendeteksi radiasi di inframerah jangkauan spektrum elektromagnetik (sekitar 9000-14,000 nanometer atau 9-14 pM ) dan menghasilkan gambar radiasi itu, yang disebut Termogram . Karena radiasi infra merah yang dipancarkan oleh semua objek dekat suhu kamar , menurut benda hitam hukum radiasi , termografi memungkinkan untuk melihat's lingkungan satu dengan atau tanpa terlihat iluminasi. Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh objek meningkat dengan suhu, karena itu, termografi memungkinkan seseorang untuk melihat variasi suhu. Bila dilihat melalui kamera thermal imaging, benda-benda hangat menonjol baik terhadap latar belakang lebih keren; manusia dan lainnya berdarah panas hewan menjadi mudah terlihat melawan hari, lingkungan atau malam hari. Akibatnya, termografi sangat berguna kepada militer dan badan keamanan .
Thermography memiliki sejarah yang panjang, walaupun penggunaannya telah meningkat secara dramatis dengan aplikasi komersial dan industri dari lima puluh tahun terakhir. Pemerintah dan bandara termografi personil digunakan untuk mendeteksi kasus dugaan flu babi selama pandemi 2009. [1] Pemadam kebakaran menggunakan termografi untuk melihat melalui asap , untuk menemukan orang, dan untuk pelokalan dasar api.


PENGGUNAAN TERMOGRAFI
 Penggunaan dalam diagnosis kanker payudara
 Penyakit pembuluh darah
 Kencing manis
 Nyeri pada persendian lutut
 Cerebral vascular disease
 Dll

2.8 Contoh soal-soal termodhinamika
S U H U

Suhu suatu zat menunjukkan 400˚R. Berapa ˚K suhu tersebut?
Diket : R = 400˚
Dit : K…?
Jawab : K = ( 5/4 . R ) + 273
K = ( 5/4 . 400˚ ) + 273
K = 773˚
K A L O R

Es dengan massa 25 gram bersuhu -30˚C, kalori jenis es 0,5 kal/g.˚C, dipanaskan hingga menjadi air seluruhnya pada suhu 0˚C. Hitunglah kalor yang diperlukan! ( Llebur = 80 kal/g)
Diket : mes = 25 gram
t1 = -30˚C
t2 = 0˚C
ces = 0,5 kal/g.˚C
L = 80 kal/g
Dit : Qtotal … ?
Jawab : Qtotal = Q1 + Q2
= mes . ces . ∆t + mes . L
= 25 . 0,5 . -30 + 25 . 80
= (-375) + 2000
= 1625 kalori
 Tuliskan bunyi Asas Black!
Berbagai benda yang dicampur dan diisolasi sempurna terhadap lingkungan, banyaknya kalor yang dilepas sama dengan banyaknya kalor yang diterima benda lainnya.
 Apa yang dimaksud dengan kalor laten?
Kalor Laten adalah banyaknya energi kalor Q yang diterima atau dilepas tiap satuan massa oleh suatu zat untuk berubah wujud.
 Es dengan massa 50 gram bersuhu -20˚C, kalori jenis es 0,5 kal/g.˚C, dipanaskan hingga menjadi air seluruhnya pada suhu 0˚C. Hitunglah kalor yang diperlukan! ( Llebur = 80 kal/g)
Diket : mes = 50 gram
t1 = -20˚C
t2 = 0˚C
ces = 0,5 kal/g.˚C
L = 80 kal/g
Dit : Qtotal … ?
Jawab : Qtotal = Q1 + Q2
= mes . ces . ∆t + mes . L
= 50 . 0,5 . -20 + 50 . 80
= (-500) + 4000
= 3500 kalori






BAB 111
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal ( yang berkenaan dengan panas) dan dinamika ( yang berkenaan dengan pergerakan ). Jadi termodinamika adalah ilmu mengenai fenomena-fenomena tentang enersi yang berubah-rubah karena pergiliran panas dan usaha yang dilakukan.
Misalnya suatu benda dinaikkan suhunya maka timbul pemuaian dan pnyusutan, pada termo elemen akan membangkitkan gaya gerak listrik. Pada proses ini terdapat suatu pemindahan panas dan juga bekerja sesuatu gaya yang mengalami perpidahan yang mengakibatkan terlaksanya suatu usaha.
Dengan demikian thermodinamika merupakan akar dari beberapa cabang ilmu fisika.dalam mempelajari ilmu termodinamika bukanhanya fenomena suhu tetapi juga tuntunan logika, sifat gas, larutan zat padat dan reaksi kimia.













DAFTAR PUSTAKA


www.google.com
www.ilmufisika.com
Missler, Chuck, Eastman, Mark, M.D."The Creator Beyond Time and Space", The Word for Today 1996, p.12-17
James S. Treifel, "The Moment of Creation", Scribner's and Son. p 141-142
H. Bondi and T. Gold, "The Steady State Theory of the Expanding Universe," Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, 108:252-270 (1948).
Patterson, John W., “Thermodynamics and Probability," in Evolutionists Confront Creationists, pages 132-150. Proceedings of the 63rd Annual Meeting of the Pacific Division of the American Association for the Advancement of Science, Vol 1, Part 3, April 30th 1983; Pacific Division of the American Association for the Advancement of Science, c/o California Academy of Science, Golden Gate Park, San Francisco, CA
Cramer, J.A., “General Evolution and the Second Law of Thermodynamics,” in Origins and Shape, D. L. Willis, ed., American Scientific Affiliation, Elgin, IL, 1978
Freske, S., “Creationist Misunderstanding, Misrepresentation, and Misuse of the Second Law of Thermodynamics,” Creation/Evolution, page 8, Issue IV (Spring), 1981. ( 2, 4-9)
Patterson, John W., “An Engineer Looks at the Creation Movement,” Iowa Academy of Science Proceedings, Vol 89, no. 2, page 55, 1982.
Morris, Henry M., The Twilight of Evolution, Baker Book House, Grand Rapids, MI 1982.
Mahan, Bruce H., College Chemistry, pages 288-289, Addison-Wesley, Reading, MA 1966
Linder, Maria (1991) Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme, dengan Aplikasi Klinis, edisi ke-2. New York: Elsevier.
Newsholme EA, dan Leech, AR (1994):. Biokimia untuk Medical York. Ilmu New Wiley.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar